Minggu pagi yang cerah, jalanan sudah mulai ramai. Orang dewasa dan anak-anak berseragam mulai berseliweran, menunggu angkot, menumpang becak motor, berjalan kaki menyeberang jalan dan banyak lagi. Suatu hal yang tidak lumrah, pagi hari di hari libur biasanya jalanan lengang, tetapi kali ini pagi itu jalanan terasa ramai dan padat. Ya, pagi itu tanggal 17 Agustus, para karyawan dan anak sekolah sudah harus datang pagi-pagi. Entah karena takut tidak absen, tidak dapat tempat parkir, sungkan sama atasan atau memang jiwa kebangsaannya yang mendorongnya mantap melangkah pagi-pagi ke lapangan upacara. Namun yang jelas, pagi itu suasana kota medan cerah, secerah wajah-wajah para pahlawan yang ikut menyaksikan pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Sukarno dan Hatta. Adakah wajah-wajah kita sekarang secerah para pendahulu kita? Marilah kita bercermin, minimal berkaca pada kaca spion kendaraan kita. Mampukah kita tersenyum diantara hiruk pikuk dan himpitan permasalahan yang ada di negeri ini. Negeri yang sudah "tua" jika dipadankan dengan umur manusia. Negeri yang sudah banyak belajar dan mendapat banyak cobaan. Mampukah anak-cucu kita nantinya tersenyum riang menatap masa depannya, masa depan negeri ini, negeri dimana mereka tinggal, negeri dimana mereka menggantungkan hidup, negeri dimana mereka merupakan bagian dari sekian ratus juta penduduk. Semoga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment